MENULIS LAGI, SEMOGA ISTIQOMAH

·

·

 

Menulis bagi saya adalah salah satu jenis olahraga. menulis masuk dalam olahraga otak disebutkan dalam salah satu buku yang pernah saya baca. Meski olahraga fisik seperti berlari, joging atau berjalan kaki, adalah sangat diperlukan. olahraga otak adalah untuk mengawetkan organ otak, seperti halnya berjalan atau joging untuk menyehatkan fisik.

 

Berhenti menulis adalah salah satu ujian bagi penulis, terutama penulis pemula. Mereka akan tertatih-tatih dalam menekuni menulis. sebagai penulis pemula ujian terberatnya adalah konsistensi atau Istiqomah dalam aktivitas menulis. Banyak sekali alasan-alasan mengapa seseorang yang berkomitmen menulis, tiba-tiba berhenti menulis. kondisi seperti ini juga penulis alami. Mengapa tidak ada peningkatan kemampuan menulis adalah karena tidak Istiqomah.

 

mencari cara baru untuk membangkitkan menulis adalah sebuah ikhtiar agar istiqomah menulis lagi. Alhamdulillah, saya membuat website personal untuk menyimpan tulisan dan memotivasi diri untuk terus menulis. Inspirasi

 

Saya pernah membaca juga sebuah buku tentang kepenulisan yang memotivasi dimana seseorang yang penting menulis. Menulis apa saja, tidak perlu menunggu inspirasi. biasanya inspirasi terkadang muncul di proses menulis. makanya seorang penulis, terkadang harus mengedit tulisannya, karena faktor pendorong dalam ungkapan, Yang penting menulis. barangkali banyak kosakata atau diksi yang kurang tepat, disinilah editor Sangat berperan dalam proses sebuah karya menulis. seorang penulis juga merangkap sebagai editor, yaitu mengedit tulisan sendiri.

 

Tidak perlu menunggu ide, ada kesempatan maka langsung menulis. Berbeda pada jaman dahulu, tahun 1990an dimana media tulis adalah kertas dan pulpen. Hari ini, dimana digitalisasi ada pada semua sektor, termasuk aktifitas menulis, maka menulis dapat di HP, leptop, drawing pad, dan masih banyak media lainnya dari aplikasi-aplikasi yang ada, semakin memudahkan seseorang untuk beraktivitas menulis. Menjadi sebuah tantangan pada generasi muda, karena waktu yang digunakan, seringnya adalah untuk melihat karya orang lain daripada diri berkarya. Saatnya, pada personil yang ingin berkembang untuk selalu mengelola waktu dengan efektif. Mengendalikan diri adalah faktor penentu kesuksesan dan perkembangan seseorang ditengah arus informasi, dimana banyak yang ditawarkan.

 



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *